Jumat, 04 Desember 2009

Cara Gampang Bobol ATM

Membobol kartu anjungan tunai mandiri (ATM) memang bukan cerita baru. Tapi, membobol kartu ATM tanpa peralatan canggih memang baru belakangan ini terjadi. Perlengkapan yang dibutuhkan hanya batang korek api dan stiker layanan bank. Tapi memang meski berbekal alat sederhana, cara yang digunakan komplotan pembobol ATM ini cerdik.
Pertama mereka mengganjal lubang kartu mesin ATM dengan batang korek api. Hal ini dilakukan agar kartu yang dimasukkan nasabah ke mesin ATM terjebak. Jebakan kedua yang mereka pasang adalah stiker informasi nomor telepon palsu layanan bank bersangkutan. Dengan memasang stiker ini, komplotan pembobol berharap nasabah yang kartu ATM-nya tertelan mesin terpancing untuk menghubungi nomor telepon di stiker.
Cara ini ternyata berhasil menjaring banyak korban. Para nasabah yang panik karena kartu ATM tertelan tanpa curiga langsung menghubungi nomor telepon pembobol. Pelaku kemudian mengaku sebagai operator bank dan meminta nomor kunci (personal identification number/PIN) kepada korban. Operator gadungan itu berjanji akan mengembalikan kartu ATM korban secepatnya. Liputan6.com

Rabu, 02 Desember 2009

Waspadai Penipuan Menggunakan Slip Transaksi Bank

Memasuki era modern, sejumlah alternatif alat transaksi mulai bermunculan menggantikan fungsi uang tunai. Salah satunya dengan menyetor uang pembayaran melalui bank lewat anjungan tunai mandiri (ATM). Segala bentuk transaksi mulai dari pembayaran hingga pengiriman uang bisa dilakukan di bank maupun ATM. Namun, cara ini ternyata telah dimanfaatkan segelintir orang yang tidak bertanggungjawab untuk menjalankan aksi penipuan.
Hal tersebut pernah menimpa Suwandi, pemilik toko obat tradisional Cina di kawasan Glodok, Jakarta Barat. Ia selalu menerima segala bentuk pembayaran melalui fasilitas perbankan, seperti kartu kredit, ATM, hingga transfer melalui bank.
Namun, Suwandi tak menyangka jika ketelitiannya dalam bertransaksi jual beli obat tetap tidak bisa menghindarkannya dari aksi penipuan. Kasus itu bermula saat seorang pelanggan datang berniat membeli obat tradisional dalam jumlah yang cukup besar hingga mencapai Rp 20 juta. Mulanya pria keturunan Tionghoa ini tak curiga saat pelanggan membayar melalui transaksi bank ke rekening miliknya.
Hingga serah terima barang dilakukan, pria berusia 54 tahun ini masih belum sadar jika dirinya telah menjadi korban penipuan. Suwandi dan istrinya tidak habis pikir jika ternyata tanda bukti dan validasi dari bank bersangkutan adalah palsu. Konfirmasi dari pihak bank juga dianggap kurang memuaskan.
Suwandi mengaku kasus penipuan serupa sebenarnya tidak hanya terjadi di toko obat miliknya. Namun juga di beberapa toko obat lain di kawasan Glodok. Namun, sebagian besar korban mengaku tidak berani buka suara apalagi melapor ke polisi. Suwandi dan istri berharap kasus ini juga menjadi perhatian tidak hanya bagi para pelaku bisnis, tapi juga pihak perbankan.
Menurut Laksono, Divisi Pengembangan Dana dan Jasa Bank BCA, kasus penipuan dengan menggunakan tanda bukti atau slip bank palsu bukan kali ini saja terjadi. Kewaspadaan nasabah maupun masyarakat sangat diperlukan karena kasus seperti ini bukan tidak bisa dihindari.
Nasabah diminta untuk selalu berkordinasi dengan pihak bank. Apalagi selama ini bank memiliki berbagai cara untuk memberikan kemudahan bagi nasabah dalam mengetahui bukti transaksi yang sudah dilakukan.
Memilih cara instan dan praktis dalam bertransaksi memang sah-sah saja dilakukan. Tapi, ada baiknya masyarakat lebih waspada dan teliti dalam bertransaksi agar kasus penipuan serupa bisa dihindari.Liputan6.com

Waspadai Peredaran Semen Palsu

Krisis ekonomi global sedikit banyak mempengaruhi perekonomian Indonesia. Tapi, bukan berarti roda bisnis tak berjalan. Pembangunan properti menjadi salah satu bisnis yang tetap menggeliat. Tengoklah Ibu Kota, hampir di setiap sudut tampak pembangunan gedung bertingkat mulai dari perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga perumahan.
Salah satu elemen penting bisnis ini adalah semen atau mortar. Berbagai merek dan jenis semen bisa diperoleh di berbagai pabrik atau toko bahan bangunan. Tapi kini, masyarakat harus waspada karena semen palsu disinyalir marak beredar. Bahan baku semen tak sesuai standar nasional sehingga membahayakan struktur dan kekuatan bangunan.
Kecurigaan itu ditelusuri Kepolisian Daerah Jawa Barat, akhir April lalu. Polisi menggerebek dua lokasi di wilayah Bogor yang diduga memproduksi semen palsu. Benar saja, di lokasi yang berfungsi sebagai gudang dan pabrik ditemukan 3.000 sak semen yang diduga palsu. Belasan karyawan pabrik ditangkap saat sedang mengisi semen palsu ke dalam kemasan merek ternama.
Ribuan sak semen palsu, truk, mesin pengesak, pengaduk, dan kantong semen palsu disita sebagai barang bukti. Barang-barang itu dibawa ke Markas Polda Jabar di Bandung. Tiga karyawan langsung dijadikan tersangka. Mereka mengaku hanya bertugas sebagai pengawas dan pengoplos semen.
Tak sampai sehari, polisi menangkap Lim Lian Kuang selaku pemilik sekaligus tersangka utama semen palsu. Lim mengaku baru enam bulan menjalankan bisnis ilegal itu. Tapi ada kemungkinan pelaku adalah pemain lama. Pasalnya, modus yang digunakan tergolong profesional. Selain campuran semen sulit dibedakan, pelaku memasarkan produk di luar wilayah produksi semen aslinya.
Polisi mengimbau masyarakat lebih teliti membedakan semen asli dengan yang palsu. Apalagi semen palsu mencatut merek semen ternama. Salah satu perusahaan semen swasta mengakui kasus pemalsuan semen terjadi sejak lama. Berdasarkan penelusuran, pabrik semen ilegal beroperasi nyaris sempurna.Liputan6.com

Waspadai Oli Palsu

Mempunyai kendaraan bermotor, apa pun jenisnya, tentu salah satunya bertujuan memperlancar aktivitas sehari-hari. Namun harus diingat, perawatan atau pemeliharaan suku cadang adalah faktor utama menjaga mobilitas kendaraan. Anda tentu sangat kesal bila kendaraan tiba-tiba mogok dalam perjalanan. Banyak hal yang menjadi penyebabnya. Bahan bakar habis, sistem pembakaran kotor, atau bisa jadi karena kendaraan Anda menggunakan oli palsu.
Beberapa pekan lalu, Kepolisian Daerah Metro Jaya menggerebek pabrik oli yang diduga palsu di Bitung, Tangerang, Banten. Usaha produksi oli palsu ini tergolong besar. Sejumlah alat memproduksi oli palsu, seperti mesin sedot oli, dua drum pengaduk, satu unit mesin kompresor, dan satu unit mesin pencetak barcode ditemukan di tempat ini.
Tak hanya itu, ratusan karung berisi botol berbagai jenis merk oli dan puluhan karung tutup botol juga ditemukan. Jaringan pemalsu oli ini bekerja dengan cermat dan rapi. Buktinya, kertas aluminium pelapis tutup oli telah disiapkan dengan matang hingga dipastikan mampu mengecoh konsumen. Dalam penggerebekan ini, polisi menangkap seorang tersangka.
Dari penyelidikan polisi, sejumlah bahan kimia yang sama sekali bukan untuk perawatan mesin menjadi bahan campuran oli. Meski demikian, oli yang dihasilkan mirip aslinya. Memang sulit membedakan oli palsu dan asli. Tetapi, ada trik agar terhindar dari membeli oli palsu. Seperti beli oli di dealer resmi, lihat warna olinya, serta baunya. "Kalau ada baunya menyengat, itu dapat dicurigai pelumas ini tidak sesuai spesifikasi," kata B Trikora Putra, Vice President Komunikasi Pertamina.
Bertindak cermat dan tidak memilih produk oli hanya karena harganya murah mungkin dapat menyelamatkan atau memperpanjang usia kendaraan. Sebab, minyak pelumas yang diproduksi secara legal tentu telah dijamin kualitasnya.Liputan6.com,

Waspadai Produk Kosmetik Ilegal


Liputan6.com, Bekasi: Tampil cantik, menarik, dengan kulit putih dan bersih adalah dambaan setiap wanita. Banyak cara dilakukan kaum hawa agar tampil cantik sempurna. Peluang ini sejalan dengan maraknya berbagai jenis produk kosmetik.
Banyaknya produk kosmetik, mengharuskan konsumen lebih teliti saat membeli. Aapalagi baru-baru ini Kepolisian Sektor Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, meringkus sejumlah pria yang memproduksi kosmetik palsu. Polisi menyita barang bukti berupa bahan baku, bahan siap kemas hingga kosmetik yang siap dipasarkan.
Produk-produk itu tak mengantongi izin usaha yang sah. Produk itu pun diduga mengandung zat berbahaya yang bisa merusak kulit. Tergiur keuntungan berlipat, Feri tersangka yang bekerja sebagai buruh bangunan ini, menggaet sejumlah teman untuk memproduksi kosmetik palsu.
Komplotan Feri cukup serius menggeluti bisnis haram ini. Bahan baku yang mudah didapat dan jumlah produksi cukup tinggi sebanding dengan keuntungan yang diraih. Tersangka sengaja menjual dalam kemasan berisi satu lusin agar tak dicurigai. Sasaran peredarannya adalah daerah pinggiran yang cukup jauh dari pusat kota.
Satu kemasan produk dihargai Rp 4 ribu. Harga yang murah dan terjangkau kerap membuat pedagang lalai dan tak memperhatikan legalitas produk. Memang dampak menggunakan kosmetik palsu tak akan langsung terlihat. Namun, dalam jangka beberapa pekan usai pemakaian, dampak itu akan muncul.
Tak jauh dari toko yang menjual produk kosmetik palsu ditemukan produk serupa dengan kemasan yang hampir sama. Bedanya di toko itu memiliki kode produksi serta izin dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Ada perbedaan signifikan di antara produk asli dan palsu. Selain kemasan, warna produk juga berbeda.Para konsumen, hendaknya tidak tergiur harga murah dan mengabaikan dampak buruk yang mungkin timbul. Karena menyesal selalu datang terlambatLiputan6.com

Waspada Pengedar Kir Palsu

Sejumlah orang tak bertanggung jawab menjadi pengedar kir palsu demi meraih keuntungan pribadi. Dari penelusuran polisi, sebanyak enam pelaku pengedar buku kir palsu berhasil ditangkap, pada Kamis (2/7).
Angkutan barang, angkutan umum, dan kendaraan penumpang secara rutin wajib mengikuti uji berkala untuk memeriksa kelayakan kendaraan. Meski diwajibkan, tak jarang pemilik maupun pengelola kendaraan mengabaikan proses pemeriksaan tersebut.
Pemeriksaan bisa dilakukan di kantor balai pengujian kendaraan bermotor milik dinas perhubungan. Namun, bagi yang enggan repot, pemeriksaan bisa dilakukan di kios-kios yang menyediakan jasa uji kir dan tidak memakan waktu lama. Selain itu, biaya uji kelayakan berkala juga murah.
Kondisi demikian tak menyurutkan niat sejumlah orang untuk mengedarkan kir palsu. Dalam aksinya, kawanan ini memiliki tugas dan peran masing-masing. Komplotan diduga melibatkan orang dalam. Tarif yang ditawarkan komplotan tersebut sebenarnya lebih mahal, namun banyak pemilik kendaraan umum memanfaatkan jasa mereka. Tidak hanya di wilayah Jakarta dan sekitarnya, tersangka beroperasi di beberapa kota di luar Ibu Kota.
Komplotan penipu cukup pandai, sejumlah barang bukti buku kir yang berhasil disita tampak asli. Namun jika dicermati ada beberapa hal yang palsu yakni tanda tangan kepala penguji kendaraan. Liputan6.com

Busi Palsu Marak di Pasaran

Sepeda motor sudah menjadi alat transportasi alternatif yang paling diminati saat ini. Maklum, selain hemat dan lincah, sepeda motor juga bisa membelah kemacetan jalan raya. Tak mengherankan, bila banyak orang memburu waktu dengan kendaraan rakyat ini.
Ketika sedang bergegas menuju kantor atau hendak menghadiri suatu acara tertentu, kendaraan roda dua tersebut boleh dibilang pas menanggulangi hal tersebut. Namun, tidak selamanya rencana berjalan mulus. Sebab, tak jarang sepeda motor yang digunakan mengalami gangguan di tengah perjalanan. Hal tersebut bisa disebabkan beberapa kemungkinan, yakni habis bensin atau busi yang bermasalah.
Busi adalah alat pemicu proses pengapian pada mesin kendaraan. Jika busi tidak bekerja baik, maka kendaraan akan mogok. Selain itu, kualitas busi juga mempengaruhi. Sebab, banyak ditemui busi bermasalah atau busi palsu. Keadaan tersebut memang sudah lama menjadi perhatian pabrik busi di Tanah Air, yang kerap mendapat keluhan dari konsumen.
Ternyata setelah diselidiki, peredaran busi palsu memang marak dan dominan di wilayah pinggiran kota. Untuk membuktikannya, Tim Buser SCTV belum lama ini menelusuri sejumlah toko di pinggiran Ibu Kota. Benar saja, untuk sebuah busi standar, konsumen cukup merogoh kocek antara Rp 2.500 hingga Rp 6.000. Padahal dari harga pabrik resmi untuk jenis busi yang sama diberi harga Rp 9.000.
Selanjutnya busi yang tadi diuji di laboratorium milik produsen busi pemegang lisensi dari pabrik di negara asalnya, Jepang. Menurut pihak produsen busi, alat pencetus api di mesin kendaraan bermotor itu adalah produksi rumahan.
Untuk itu, pemilik kendaraan sebaiknya lebih cermat dalam membeli onderdil untuk tunggangannya. Salah satu langkah terhindar dari suku cadang kendaraan palsu, yakni dengan membeli busi di toko onderdil resmi. Memang, selisih harga lebih tinggi dibanding harga toko ataupun bengkel tak resmi.Liputan6.com

Terpedaya Hipnotis, THR Lenyap

Bagi para karyawan swasta maupun pegawai pemerintahan, Lebaran identik dengan tunjangan hari raya atau THR. Maklum, THR yang rata-rata besarannya satu bulan gaji ini kerap ditunggu untuk menambah kebutuhan saat merayakan Lebaran bersama keluarga. Namun apa yang terjadi bila rencana membelanjakan THR berantakan karena uang di rekening tabungan lenyap usai menerima telepon dari orang tak dikenal.
Peristiwa itu setidaknya dialami Devi Kusumawardani, baru-baru ini. Uang THR-nya lenyap setelah karyawati swasta di Jakarta ini menerima telepon dari orang tidak dikenal yang mengabarkan dirinya memenangkan undian dan mendapatkan bonus pulsa. Uang THR itu ditransfer Devi lewat anjungan tunai mandiri atau ATM atas perintah si penelepon. Rencana Devi membelikan baju baru untuk anak-anak pun sirna.
Menurut Mardigu WP. Che, hypnotherapist, teknik hipnotis atau mempengaruhi orang lain tidak lebih dari teknik atau kemampuan memainkan kata-kata. Untuk itu, tambah Mardigu, hipnotis melalui media telepon dimungkinkan. "Alat komunikasi telepon sangat memungkinkan. Kita bisa melakukan kapan saja," kata Mardigu.
Kemampuan berbahaya secara verbal yang baik, menurut Mardigu, akan mempermudah menghipnotis seseorang tanpa harus bersentuhan secara fisik. Sementara orang yang latah memiliki tingkat risiko terhipnotis tinggi. Begitu juga dengan orang yang memiliki sifat auditorie. Ia akan lebih mudah terpengaruh melalui suara. Untuk menghindari, segera akhiri komunikasi via telepon dari orang yang tidak dikenal. "Hentikan komunikasi, telepon jangan diterima lama-lama," ucap Mardigu. liputan6.com

Waspadai Obat Palsu di Kediri

Kesehatan adalah segalanya. Sebab menjaga kesehatan berarti bertahan untuk hidup. Karenanya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan tak akan pernah surut. Sayang, kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap layanan kesehatan ini dimanfaatkan sejumlah pihak yang tak bertanggung jawab. Seperti temuan Kepolisian Sektor Pesantren, Kediri, Jawa Timur, baru-baru ini, yang menyita ratusan butir obat palsu dari penjual dan peracik obat palsu bernama Mufradli.
Kepada polisi, tersangka mengaku melayani pembeli dengan mendengarkan terlebih dahulu keluhan atau gejala yang diderita. Ia kemudian meracik obat berdasarkan keluhan pembeli. Padahal, ia sama sekali tak memiliki keahlian untuk membuat obat. Pelaku tidak bekerja sendiri. Ia dibantu seorang teman bernama Salamun, yang juga tertangkap tangan saat menjual obat palsu di Pasar Pahing, Kediri.
Di tempat berbeda, penjual obat kuat palsu bernama Sutriawan juga ditangkap petugas Kepolisian Resor Kota Kediri. Dari tangan tersangka disita obat penambah daya seksual dari berbagai merek terkenal. Ia dibekuk karena menjual obat tanpa izin dari pihak berwenang. Hal ini menyalahi peraturan dari Departemen Kesehatan dan Departemen Perdagangan. Pelaku mengaku hanya menjual berdasarkan pesanan dari konsumen. Liputan 6 SCTV

Awas, Dokter Gadungan!

Kesehatan adalah segalanya. Sebab menjaga kesehatan berarti bertahan untuk hidup. Namun, untuk mendapatkan kesehatan bukan berarti kita bisa menempuh jalan pintas. Setidaknya hal itulah yang bisa dijadikan pelajaran dari kasus yang dihadapi Marcy binti Toyib, warga Desa Suka Slamet, Indramayu, Jawa Barat, baru-baru ini. Hanya karena ingin menyembuhkan sakit kepala yang lama dideritanya, justru mengantarkannya pada kematian.
Kejadian bermula saat Marcy mengalami nyeri di kepala bermaksud ingin berobat. Lantaran rumahnya jauh dari pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), memaksa anak korban memanggil Sonaji alias Rizal, dokter yang biasa berkeliling desa. Namun, anak korban tidak mengetahui jika Rizal adalah dokter gadungan.
Berdasarkan penuturan Ani Fitriani, anak korban, saat sakit kepala Marcy diberi obat kemudian disuntik oleh Rizal. Setelah meminum dua obat yang diberikan Rizal, korban mengalami kejang-kejang hingga keluar busa dari mulutnya. Melihat ini, korban langsung dilarikan ke puskesmas terdekat, tetapi beberapa jam kemudian nyawanya tak tertolong. "Tenang aja, itu kan obat penenang," kata Ani, menirukan gaya dokter gadungan tersebut saat diminta kejelasannya.
Ternyata tak hanya Marcy yang menjadi korban praktek Rizal, si dokter gadungan. Sebelumnya juga ada Chasim dan Fatonah yang pernah diobati dokter yang sebenarnya adalah montir radio itu. Awalnya, karena faktor ekonomi semata yang memaksa petani Desa Suka Slamet, Gembrong ini berobat ke dokter keliling.
Berdasarkan keterangan Kepala Satuan Reserse Kepolisian Resor Indramayu, Ajun Komisaris Polisi Andry K, Sonaji alias Rizal tidak mempunyai latar belakang sekolah kedokteran. Bahkan Ia tak lulus sekolah dasar. Modal Sonaji hanya berbekal literatur buku kedokteran dan alat-alat medis yang dibelinya di apotik. Kini, pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena telah menyalahi undang-undang kedokteran dan membahayakan jiwa orang lain.
Menanggapi hal ini, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Indramayu, Dedi Rohendi mengatakan bahwa pelaku harus kena sanksi karena telah menimbulkan korban meninggal. Dedi menjelaskan, yang berhak memberikan pengobatan hanya dokter. Bahkan, UU Kedokteran dengan jelas mengatakan bahwa seorang dokter dapat praktik dan membuka klinik setelah ada izin praktek dari IDI setempat.
Jadi, jika sakit, sebaiknya Anda segera berobat ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat. Di kedua tempat ini, pasti ada dokter atau paramedis yang mengetahui prosedur penanganan pasien. Selengkapnya, simak video berita ini.Liputan6.com

Sabtu, 31 Oktober 2009

Virus Trojan W32/Agent.MDN.

Halaman Facebook Palsu (f-secure)
Facebook agaknya semakin sering digunakan untuk berbagi video. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh penyebar virus komputer untuk menjebak pengguna Facebook dengan trio kepalsuan yang mengancam. Trio kepalsuan itu adalah: halaman Facebook palsu, pesan Javascript palsu dan Captcha palsu.
Pengguna Facebook jadi sasaran pembuat virus yang menampilkan halaman Facebook palsu. Serangan itu berawal dari link ke sebuah halaman yang mirip dengan halaman Facebook untuk menampilkan video. Saat dibuka, akan muncul sebuah pesan layaknya pesan dari Facebook yang meminta pengguna untuk meng-upgrade Flash. Tentunya, pesan itu palsu belaka. Jika diklik, pengguna seakan-akan mengunduh sebuah file .exe untuk meng-upgrade Flash Player. Namun, ini yang agak ajaib, aplikasi itu jika dijalankan akan menampilkan jendela pop-up berupa form Captcha yang harus diisi sebagai konfirmasi dari pengguna.
Pop-up ini juga palsu dan berfungsi sebagai pengalih perhatian belaka. Soalnya, apapun yang dimasukkan pengguna dalam form itu pasti akan dianggap salah. Nah, sementara pengguna bolak-balik diganggu oleh pop-up itu, program jahat akan diselundupkan ke direktori Windows. Selain itu, perubahan juga akan dilakukan pada Registry. F-Secure menyebut program jahat ini jenis trojan dengan nama W32/Agent.MDN.