Rabu, 02 Desember 2009

Busi Palsu Marak di Pasaran

Sepeda motor sudah menjadi alat transportasi alternatif yang paling diminati saat ini. Maklum, selain hemat dan lincah, sepeda motor juga bisa membelah kemacetan jalan raya. Tak mengherankan, bila banyak orang memburu waktu dengan kendaraan rakyat ini.
Ketika sedang bergegas menuju kantor atau hendak menghadiri suatu acara tertentu, kendaraan roda dua tersebut boleh dibilang pas menanggulangi hal tersebut. Namun, tidak selamanya rencana berjalan mulus. Sebab, tak jarang sepeda motor yang digunakan mengalami gangguan di tengah perjalanan. Hal tersebut bisa disebabkan beberapa kemungkinan, yakni habis bensin atau busi yang bermasalah.
Busi adalah alat pemicu proses pengapian pada mesin kendaraan. Jika busi tidak bekerja baik, maka kendaraan akan mogok. Selain itu, kualitas busi juga mempengaruhi. Sebab, banyak ditemui busi bermasalah atau busi palsu. Keadaan tersebut memang sudah lama menjadi perhatian pabrik busi di Tanah Air, yang kerap mendapat keluhan dari konsumen.
Ternyata setelah diselidiki, peredaran busi palsu memang marak dan dominan di wilayah pinggiran kota. Untuk membuktikannya, Tim Buser SCTV belum lama ini menelusuri sejumlah toko di pinggiran Ibu Kota. Benar saja, untuk sebuah busi standar, konsumen cukup merogoh kocek antara Rp 2.500 hingga Rp 6.000. Padahal dari harga pabrik resmi untuk jenis busi yang sama diberi harga Rp 9.000.
Selanjutnya busi yang tadi diuji di laboratorium milik produsen busi pemegang lisensi dari pabrik di negara asalnya, Jepang. Menurut pihak produsen busi, alat pencetus api di mesin kendaraan bermotor itu adalah produksi rumahan.
Untuk itu, pemilik kendaraan sebaiknya lebih cermat dalam membeli onderdil untuk tunggangannya. Salah satu langkah terhindar dari suku cadang kendaraan palsu, yakni dengan membeli busi di toko onderdil resmi. Memang, selisih harga lebih tinggi dibanding harga toko ataupun bengkel tak resmi.Liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar