
Peristiwa itu setidaknya dialami Devi Kusumawardani, baru-baru ini. Uang THR-nya lenyap setelah karyawati swasta di Jakarta ini menerima telepon dari orang tidak dikenal yang mengabarkan dirinya memenangkan undian dan mendapatkan bonus pulsa. Uang THR itu ditransfer Devi lewat anjungan tunai mandiri atau ATM atas perintah si penelepon. Rencana Devi membelikan baju baru untuk anak-anak pun sirna.
Menurut Mardigu WP. Che, hypnotherapist, teknik hipnotis atau mempengaruhi orang lain tidak lebih dari teknik atau kemampuan memainkan kata-kata. Untuk itu, tambah Mardigu, hipnotis melalui media telepon dimungkinkan. "Alat komunikasi telepon sangat memungkinkan. Kita bisa melakukan kapan saja," kata Mardigu.
Kemampuan berbahaya secara verbal yang baik, menurut Mardigu, akan mempermudah menghipnotis seseorang tanpa harus bersentuhan secara fisik. Sementara orang yang latah memiliki tingkat risiko terhipnotis tinggi. Begitu juga dengan orang yang memiliki sifat auditorie. Ia akan lebih mudah terpengaruh melalui suara. Untuk menghindari, segera akhiri komunikasi via telepon dari orang yang tidak dikenal. "Hentikan komunikasi, telepon jangan diterima lama-lama," ucap Mardigu. liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar